isolasi dan identifikasi minyak atsiri dari daun sereh
PERCOBAAN 5
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami prinsip isolasi minyak atsiri dan dapat mengerjakan isolasi beserta identifikasinya dengan kromatografi lapis tipis.
B. DASAR TEORI
Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eferis atau minyak terbang minyak atsiri merupakan bahan yang bersifat mudah menguap ( volatil ). Mempunyai rasa getir, dan bau mirip tanaman asalnya yang diambil dari bagian-bagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian tanaman. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman, dapat juga sebagai bentuk dari hasil degradasi oleh enzim atau dibuat secara sintesis. (Wikipedia. 2014)
Destilasi adalah metode pemisahan zat-zat cair dari campuranya berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses distilasi sederhana, suatu campuran dapat dipisahkan bila zat-zat penyusunya mempunyai perbedaan titik cukup tinggi. Proses distilasi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama terdiri dari uap yang terembunkan disebut destilat, dan bagain kedua adalah cairan yang tertinggal disebut residu, yang susunanya lebih banyak komponen yang sukar menguap (Raditya, 2008).
Pemilihan proses ekstraksi minyak atsiri pada umumnya mempertimbangkan hal berikut:
a. Sensitivitas minyak atsiri terhadap panas dan air
b. Volatilitas minyak atsiri
c. Kelarutan minyak atsiri dalam air
Minyak atsiri dengan kelarutan tinggi dalam air dan yang rentan terhadap panas tidak dapat didestilasi selain itu. Minyak atsiri harus mudah menguap pada destilasi uap sebagian besar minyak atsiri dalam perdagangan bersifat mudah menguap, cukup stabil terhadap panas dan praktis tiak larut dalam air, sehingga cocok untuk diproses oleh destilasi uap.
Daun sereh (Cymbopogon winterianus, jowit) mengandung minyak atsiri secara umum terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O) kadang-kadang juga terdiri atas nitrogen (N) dan belerang (S). kandungan kimia pada tumbuhan sereh adalah minyak atsiri dengan kadar sitronelal dan kemudian di ubah menjadi sitronelol-sitronelol ester, hidroksil sitronelol dan manitol sintetek (Anonim, 2007).
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (statronary) dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat yaitu zat cair atau padat, sedangkan fase bergerak berupa zat cair atau zat gas. (Kimia Fisika untuk paramedis, Estein Yazid, 2005).
Cara-cara kromatografi dapat digolongkan sesuai denagn sifat-sifat dari fase tetap, maka yang dapat berupa zat padat atau zat cair. Jika fase tetap berupa zat padat maka cara tersebut dikenal sebagai kromatografi serapan, jika cair zat dikenal sebagai kromatogarfi partisi. Karena fasa bergerak dapat berupa zat cair atau gas maka semua ada empat macam system kromatografi yaitu kromatografi serspsn ysng terdiri dari kromatografi lapis tipis dan kromatografi penukar ion, kromatografi padat, kromatografi partisi dan kromatografi gas cair serta kromatografi kolom kapiler (Hoestettman,k.,dkk., 1995).
Pada kromatografi lapis tipis, tekniknya menggunakan penyongkong fase diam berupa lapisan tipis seperti lempeng kaca, aluminium, atau pelat inert. Absorben yang digunakan biasanya terdiri dari silica gel atau alumina dapat langsung atau dicampur dengan bahan perekat, misalnya kalsium sulfat untuk disalurkan (dilapiskan) pada pelat kaca, lembaran aluminium yang dipakai kelebihan KLT yaitu :
1. Waktu pemisahan lebih cepat
2. Sensitiv, artinya meskipun jumlah cuplikan sedikit masih dapat dideteksi
3. Daya resolusinya tinggi, sehingga pemisahan lenih sempurna
( Kimia Fisika untuk paramedis, Estein Yazid, 2005 ).
Sereh wangi (Cymbopogon winterianus jowitt) sebagai tanaman obat tradisional, akarnya berkhasiat sebagai peluruh seni peluruh keringat, peluruh dahak (obat batuk), obat kumur dan penghangat badan. Daunya sebagai obat masuk angina, penambah nafsu makan, pengobatan pasca melahirkan, penurun panas dan pereda kejang (Wibisono, 2011).
Secara kimia, minyak atsiri buican merupakan senyawa tunggal tetapi tersusun daari berbagai macam komponen yang tergolong dalam kelompok terpenoid dan fenilpropanoid. Komponen kimia minyak atsiri dibagi menjadi 2 golongan yaitu hidrokarbon dan hidrokarbon teroksigenasi. Penyusun utama dari hidrokarbon adalah persenyawaan terpen (Tyler, 1976).
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Seperangkat alat destilasi
2. Seperangkat alat KLT
Bahan :
1. Daun ( Cymbopogon winterianus ) 5. Natrium sulafat
2. Minyak citronella 6. Etil asetat
3. Aquadest
4. N-heksan
D. CARA KERJA
1. ISOLASI
Timbang 1000 gram daun sereh segar yang dirajang dengan ukuran ± 1 cm, masukkan ke dalam labu destilasi stahl kemudian tambahkan air sebanyak 300 ml dan batu didih. Hubungkan labu dengan pendigin dan alat penampung berskala. Didihkan labu dengan pemanasan yang sesuai selama 3 jam atau sampai minyak atsiri terdestilasi secara sempurna dan tidak bertambah lagi dalam bagian penampung berskala. Minyak yang diperoleh diukur untuk mengetahui rendemen, kemudian pisahkan minyak atsiri dari air dengan bantuan natrium sulfat.
3. IDENTIFIKASI
Kromatografi lapis tipis:
a. Fase diam : Silika gel GF 254
b. Fase gerak : n-heksan : etil asetat (13:1, 7:3, 4:6)
c. Cuplikan : Minyak atsiri hasil destilasi dan minyak citronella
d. Deteksi : UV 254
E. HASIL
Nama simplisia : cymbopogon winterianus
Metode ekstraksi : Destilasi
Jumlah pelarut : 400 ml
Jumlah siklus : Durasi 9.20 – 11.00, 2 jam 40 menit
Rendemen ekstrak : Sampel kurang dari, maka tidak dihitung karena rendemenya hasil sangat sedikit
Bahan yang di ambil :
a. Berat wadah = 159,4
b. Berat wadah + sereh = 234
Sereh = 234 – 159,4
= 74,6
Pemerian ekstrak :
Aroma : Aromatic kuat
Warna : Jernih
Bentuk/ tekstur : Cairan Jernih
F. PEMBAHASAN
Menurut celianus (2012) sereh wangi (cymbopogon winterianus) adalah salah satu tanaman rempah, biasa digunakan sebagai bumbu masakan, dan obat-obatan. Sereh masih belum banyak dibudidayakan di Indonesia karena sebagian besar hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sebagai campuran makanan. Namun bila tanaman ini diproses, dan diolah menjadi minyak atsiri, maka akan mendapatkan nilai jual yang tinggi, maka dilakukan penelitian identifikasi minyak atsiri.
Sereh wangi (cymbopogin winterianus) merupakan tanaman berupa rumput-rumputan tegak dan mempunyai akar sanagy dalam san kuat batangnya tegak, membentuk rumpun. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 1 sampai 1,5 meter. Daunnya merupakan daun tunggal lengkap dn pelepah daunnya silindris, seringkali bagian permukaan dalam warna merah, ujungnya berlidah, dengan panjnang 70-80 cm dan lebar 2-5 cm (segawa,2007).
Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi dan identifikasi minyak atsiri dari daun sereh (cymbopogon winterianus) yang bertujuan untuk memahami prinsip isolasi minyak atsiri dan dapat mengerjakan isolasi beserta identifikasi dengan kromatografi lapis tipis (KLT).
Pada percobaan kali ini untuk isolasi dan identifikasi minyak atsiri dari daun sereh digunakan metode destilasi uap dengan menggunakan alat destilator. Percobaan ini menggunakan pelarut air, daun sereh ditimbang sebanyak 100g, namun karena bahan yang kami bawa kurang banyak, sehingga bahan yang ditimbang menghasilkan sebanyak 74,6g kemudian dimasukkan kedalam labu dan ditambahkan air sebanyak 400 ml ke dalam labu, durasi waktu yamh dibutuhkan pada praktikum kali ini 2 jam 40 menit.
Setelah proses destilasi selesai, masukan kedalam corong pisah guna memisahkan minyak atsiri dan air, dan hasil yang didapatkan hanya sedikit sekali minyak atsiri dikarenakan simplisia yang kurang dan tidak memenuhi. Sehingga tidak dapat dihitung rendemenya dan tidak dapat dilakukan identifikasi dengan uji KLT. Uji/pengamatan yang dilakukan adalah uji noda, organoleptis dan Fecl3, pada uji noda hasil minyak atsiri yang diperoleh tadi diteteskan pada kertas saring kemudian diamati dan dibandingkan dengan cairan/ minyak atsiri pembanding, pada praktikum kali ini digunakan minyak citronella sebagai pembanding. Uji ke 3 dengan menggunakan Fecl3 ini dilakukan dengan cara mengambil sampel/ minyak atsiri hasil praktikum kemudian masukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 3 tetes Fecl3 kedalam tabung reaksi tersebut, amati perubahan yang terjadi. Pada tabung reaksi yang berisikan sampel minyak atsiri destilasi uap terbentuk warna jernih, sedangkan pada tabung reaksi yang berisikan larutan pembanding (citronella) terdapat minyak dalam tabung reaksi. Hal ini terjadi karena pada sampel daun sereh sangat sedikit minyak atsirinya sehingga tidak dapat dilakukan identifikasi.
G. KESIMPULAN
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan isolasi minyak atsiri dari daun sereh dilakukan dengan metode destilasi uap, dan hasil minyak atsiri yang sangat sedikit sekali didapatkan sehingga tiak dapat di identifikasi dengan kromatografi lapis tipis (KLT) maka dilakukan identifikasi dengan uji noda,organoleptis dan identifikasi menggunakan Fecl3.
H. DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2014. Destilasi minyak atsiri[serial online]
http://wikipedia.com /2014/03/destilasi minyak-atsiri.htm
Raditya. 2008. Destilasi Reaktif Metanol-Asam Asetat-Metil Asetat-Air, Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol.7 No.2
Yazid. 2005. Kimia Fisika Untuk Paramedis, Andi Offset, Yogyakarta
Gandjar,IG dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Hostettmann, k., dkk., 1995. Cara Kromatografi Preaparatif, Penerbit ITB, Bandung
Komentar
Posting Komentar